Vaksin Sinovac saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam penanganan covid 19 di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah berusaha mengamankan dosis vaksin Sinovac yang memadai untuk rakyat Indonesia. Saat ini pemesanan vaksin Sinovac sudah mencapai beberapa gelombang dari berbagai produsen.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah mencapai target untuk memberikan 700.000 dosis vaksin Sinovac COVID-19 seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
“Kami ingin melaporkan bahwa [target pemberian] 716.000 dosis per hari tercapai Kamis lalu (minggu lalu),” kata Budi dalam konferensi pers online, Senin, 21 Juni.
Menurutnya, pencapaian tersebut tak lepas dari kerja sama TNI dan Polri. “Insya Allah kami yakin target satu juta dosis per hari akan tercapai awal bulan depan seperti yang diperintahkan Presiden,” tambah Budi.
Program percepatan vaksin Sinovacasi merupakan salah satu upaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19 selain memperkuat pemberlakuan pembatasan masyarakat skala mikro atau PPKM Mikro.
Presiden Jokowi menargetkan 700.000 dosis per hari pada Juni dan satu juta dosis per hari pada Juli. Dia telah memerintahkan TNI dan Polri untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencapai target tersebut.
Dengan kerjasama ini, 600.000 orang per hari dapat menerima vaksin Sinovac COVID-19 melalui program pemerintah daerah, dan 400.000 orang per hari dapat disuntik melalui program TNI-Polri.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo hari ini, 17 Juni, memantau vaksin Sinovacasi Covid-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Ini merupakan bagian dari program vaksin Sinovacasi nasional yang dilakukan serentak di seluruh nusantara.
Presiden terlihat mengenakan kemeja putih dan didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia berjalan-jalan di sekitar lokasi vaksin Sinovacasi sambil menyapa para peserta.
Sebagai kawasan aglomerasi yang mendukung ibu kota Jakarta, menurutnya, Bogor memiliki interaksi dan mobilitas publik yang tinggi.
“Atas dasar itu, kami ingin memprioritaskan penumpang dan pekerja Commuter Line (KRL) di stasiun dalam program vaksin Sinovacasi untuk melindungi mereka dari Covid-19,” kata Kepala Negara usai pemantauan.
Ia juga meminta percepatan peluncuran vaksin Sinovac Covid-19 di daerah-daerah dengan interaksi dan mobilitas tinggi, mulai dari stasiun kereta api, kereta api, terminal, bandara, hingga bandara.
“Karena daerah rentan penularan virus, kalau tidak cepat [peluncuran vaksin Sinovac Covid-19], virusnya akan menyebar. Mudah-mudahan dengan dimulainya vaksin Sinovacasi Covid-19 pagi ini di stasiun, semua terhindar dari Covid-19,” kata Jokowi.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo hari ini, 16 Juni, memantau vaksin Sinovacasi massal Covid-19 bagi pelaku sektor keuangan di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Presiden berharap agar inokulasi massal dapat dipercepat dalam upaya untuk segera mencapai herd immunity.
“Sehingga herd immunity antarsektor jasa keuangan bisa tercapai paling lambat Agustus,” katanya seperti yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 16 Juni.
Untuk mencapai tujuan itu, dia mengatakan pemerintah bertekad untuk memberikan 100.000 dosis vaksin Sinovac Covid-19 kepada orang-orang yang bekerja di sektor jasa keuangan minggu ini.
Selain sektor keuangan, sektor lain juga diperkirakan akan mendorong inokulasi. Pemerintah menargetkan pemberian satu juta dosis vaksin Sinovac Covid-19 per hari mulai Juli.
“Sebelumnya, itu 500.000 suntikan per hari. Nanti awal Juli 2021 harus mencapai 1 juta suntikan per hari,” kata kepala negara.
Pada Senin, 14 Juni, Presiden menargetkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya menyelesaikan vaksin Sinovacasi Covid-19 untuk 7,5 juta penduduk hingga Agustus.
“Ini memang target yang sangat ambisius, tapi mau tidak mau kita harus ke sana untuk mencapai herd immunity,” kata Jokowi saat memantau vaksin Sinovacasi massal di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta.