Ketika membangun rumah bertingkat biasanya akan mengenal dua jenis dak yang umum digunakan yakni dak konvensional dan bondek. Bahkan keduanya sering dibandingkan antara dak konvensional vs bondek, mana yang lebih baik?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun sebagian bangunan baru sudah banyak menggunakan dak bondek. Dak bondek dianggap memiliki berbagai keunggulan, mau tahu selengkapnya? Simak ulasan di bawah ini!
Perbandingan Dak Konvensional vs Bondek
Sebenarnya, perbandingan antara dak konvensional vs bondek tak terlalu penting. Setiap pemilik rumah bisa memilihnya tergantung kebutuhan dan dana yang tersedia.
Segi Kekuatan Material
Dak konvensional biasanya menggunakan triplek yang kekuatannya terbatas, perlu banyak tiang dengan jarak rapat untuk menyangganya. Tiang yang digunakan bisa dari kayu, bambu atau scaffolding.
Sedangkan dak bondek kini menggunakan bahan galvanis bergelombang yang tak perlu diragukan lagi kekuatannya. Hal ini berpengaruh kepada jumlah tiang yang tidak memerlukannya terlalu banyak. Selain lebih kuat, dak bondek juga tahap terhadap korosi.
Dari Segi Tampilan
Tampilan triplek pada dak konvensional sebenarnya kurang bagus karena kualitasnya akan berkurang dan rawan diserang rayap. Tampilan interior ruangan jadi kurang menarik yang justru harus membongkarnya kembali.
Pada dak bondek, bahan galvanisnya merupakan cetakan pabrik dengan bentuk yang rapi dan sangat menarik. Bahkan ketika betonnya sudah kering, dak bondek tidak perlu dibongkar seperti triplek di atas.
Dari Segi Daya Tahan
Perbandingan dak konvensional vs bondek selanjutnya adalah dari segi daya tahannya. Karena berbahan triplek, lama kelamaan akan berkurang daya tahannya terutama jika sering terpapar cuaca atau serangan rayap.
Bahan bondek sendiri terbuat dari logam atau material berbahan galvanis yang tahan terhadap cuaca, rayap bahkan korosi.
Biaya Pengerjaan
Secara harga, triplek mungkin lebih murah dibandingkan bondek. Namun ketika pengerjaannya, dak konvensional ini membutuhkan banyak tenaga dan waktu yang ujung-ujungnya berimbas pada biaya yang membengkak.
Para kontraktor mulai meninggalkan dak konvensional karena dianggap kurang efisien dan menguntungkan.
Kini banyak yang memilih dak bondek karena dianggap memerlukan sedikit tenaga, pengerjaannya lebih cepat dan berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan jadi lebih rendah.
Kontraktor yang beralih ke dak bondek bisa memangkas biaya pembangunan rumah dan lebih menguntungkan.
Dari Segi Penggunaan Besi
Ketika memilih dak konvensional, biasanya para kontraktor menggunakan besi batangan berukuran panjang 12 meter. Oleh karena itu perlu melakukan pabrikasi terlebih dahulu sesuai kondisi lapangan.
Dengan detail pengerjaannya seperti itu menyebabkan dak konvensional lebih lama dibandingkan dak bondek.
Lalu bagaimana dengan dak bondek dari segi penggunaan besi? Biasanya hanya menggunakan besi wiremesh sehingga pelaksanaannya pun tidak terlalu lama. Para tukang tinggal meletakkannya saja pada permukaan bondek. Ini juga menjadi alasan mengapa banyak memilih dak bondek karena lebih cepat pengerjaannya.
Namun, dak konvensional vs bondek keduanya memerlukan besi yang harus dirancang dengan benar dan kokoh.
Dari Segi Kemudahan Pengerjaan
Bicara dak konvensional sebenarnya lebih sederhana dan fleksibel karena bisa menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Triplek juga mudah dipotong sehingga mudah disesuaikan dengan ukuran dak yang akan dibeton.
Sedangkan bondek, perlu direncanakan dengan sangat matang karena tidak mudah dipotong. Pemesanan bondek harus sesuai kebutuhan, salah dalam menentukan ukuran bisa merepotkan dan materialnya tidak bisa digunakan lagi.
Ketika mengerjakan anda tentu juga harus menggunakan kontraktor yang berpengalaman, jika anda berlokasi di Jawa Tengah / Semarang, pastikan menggunakan layanan jasa bangun rumah Semarang yang terpercaya.
Itulah ulasan singkat antara dak konvensional vs bondek yang bisa Anda pilih. Selain membandingkan keduanya, Anda juga harus fokus pada pengerjaan dak agar hasilnya lebih kuat dan aman selama bertahun-tahun.