Saat ini di Parigi Moutong terjadi kelangkaan bahan bakar solar. Hal ini mengakibatkan ada banyak sekali orang yang yang terhambat aktivitasnya.
Para petani yang biasanya menggunakan solar untuk menggerakkan traktor dan juga truk untuk membawa hasil panen mereka sudah mulai mengeluhkan kondisi ini.
Saat ini hanya ada ada 4 spbu di kawasan Parigi Moutong yang melayani pembelian solar namun mereka tetap diserbu oleh para pengguna jergen sehingga kendaraan sulit mendapatkan bahan bakar.
Dalam beberapa hari terakhir kita bisa melihat ada ratusan jergen yang menumpuk di dalam spbu. Pihak spbu sendiri sepertinya lebih memilih untuk melayani pengguna jargen daripada mengisi bbm pada kendaraan.
Akibatnya banyak yang memprotes kondisi ini ini karena seharusnya spbu tidak melayani pengisian bahan bakar minyak di jerigen.
Bahkan saat media mencoba mengambil gambar di kawasan spbu warga setempat terlihat berusaha menghalang-halangi. Warga menanyai wartawan dari media berita Palu apakah ada izin untuk mengambil gambar.
Padahal seharusnya media tidak memerlukan izin sama sekali untuk mengambil gambar di tempat-tempat umum. Menurut keterangan warga setempat keluhan jaringan itu adalah milik dari petani dan nelayan dan itu merupakan rekomendasi dari kepala desa.
Media berita online Palu tidak bisa mengkonfirmasi hal ini kepada pihak dari spbu. Kondisi penumpukan jergen di spbu pombalowo ini terbilang parah jika dibandingkan dengan yang terjadi di spbu kampal.
Dampak dari menumpuknya jargen di spbu pombalowo ini adalah berakhirnya sopir truk ke ke spbu kampal. Saat ini juga sedang didalami dugaan bahwa ada ada oknum kepolisian yang memanfaatkan situasi ini dan meminta jatah solar dari spbu.
Sampai berita ini diturunkan oleh berbagai media berita di Palu, oknum kepolisian tersebut masih dalam penyelidikan.